Total Tayangan Halaman

Hak Cipta AcehSky (2012). Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Gagalnya Perjanjian Aceh - Amerika

Muhammad Arifin
Muhammad Arifin, Putra Mahkota Moko-moko, Bengkulu memainkan peran ganda dalam perang Aceh. Sebagai mata-mata Belanda ia menyeret Syahbandar Kerajaan Aceh, Panglima Muhammad Tibang membelot ke pihak Belanda di Singapura pada akhir 1872. Perjanjian Aceh dengan Amerika Serikat pun gagal.

Siapa sebenarnya Tengku Arifin yang berhasil membuat Belanda mempercepat invansinya ke Aceh pada Maret 1873 itu? Menurut Menurut M Nur El Ibrahimi dalam buku Selayang Pandang Langkah Diplomasi Kerajaan Aceh, Tengku Muhammad Arifin merupakan anak seorang pangeran asal Bengkulu yang mempunyai hubungan dengan kraton Aceh.

Ia pernah menikah dengan kemenakan Sultan Aceh. Ia berhasil meyakinkan Panglima Tibang untuk menggunakan jasanya sebagai penerjemah di Singapura karena mengaku kenal baik dengan Konsul Amerika di Singapura, Mayor Studer.

Diplomasi Aceh Tempo Dulu


Untuk menjalin hubungan dangan kerajaan Belanda, Raja Aceh, Sultan Alauddin Al Mukamil mengutus Abdul Hamid ke negeri kincir angin tersebut. Rombongan duta Aceh itu tiba pada Agustus 1602, tapi pada 9 Agustus Abdul Hamid meninggal di negeri Eropa itu dan dimakamkan diperkarangan gereja St Pieter di Middelburg, Zeeland.

Aceh sejak zaman dahulu memiliki para diplomat ulung yang menjalin hubungan dengan luar negeri. Kisah ambasador Abdul Hamid salah satunya. Menurut Prof Osman Raliby dalam sebuah tulisan tentang Aceh, dunia orang Aceh berubah cepat karena pengaruh agama Islam. Hal itu kemudian ditambah dengan bersentuhannya Aceh dengan pedagang-pedagang internasional yang mencari rempah-rempah ke Aceh sejak abad ke 14.

De Jong Atjeher

Bagi sejarawan Aceh, H M Zainuddin sering menajdi rujukan. Karya-karyanya sampai kini masih jadi referensi. Namun siapa sangka ternyata dia awalnya sarjana pertanian, ahli perbankan, bisnisman dan wartawan yang menggunakan nama pena De Jong Atjeher.

Keberadaan H M Zainuddin sebagai penulis buku-buku sejarah Aceh tidak diragukan lagi. Berbagai karangannya tentang sejarah Aceh, kini menjadi rujukan dan referensi bagi generasi setelahnya. Tulisan singkat ini mencoba mengungkap kembali siapa sebenarnya De Jong Atjeher itu.

H M Zainuddin merupakan putra dari H Abu Bakar, seorang pedagang hasil bumi yang sering meekspor barang dagangannya ke luar negeri. Ia sering ikut berlayar membawa barang dagangannya berlayar ke Sailon, Kalkuta dan Penang dengan menggunakan kapal sendiri.


Dayah di Aceh

Mesjid Baiturrahman Banda Aceh, dulu.
Dayah di Aceh tak lagi identik dengan santri kain sarung, dari salafi beranjak menuju modernisasi. Pengembangan usaha sampingan penguat ekonomi dayah jadi penyokong. Mudi Mesra dan Darussalam Al Waliyah telah melakukan hal itu.

Salah satu dayah salafi yang beranjak moderen adalah Lembaga Pendidikan Islam Ma’hadal`Ulum Diniyah Islamiyah Mesjid Raya ( LPI MUDI MESRA) Samalanga berlokasi di Desa Mideun Jok, Kemukiman Mesjid Raya, Kecamatan Samalanga.

Dari Haagsche Boch ke Perang Aceh


Rumah Gubernur di Aceh tahun 1890
Aceh terikat kerja sama dengan Inggris, Belanda mencoba mempengaruhi Inggris untuk menguasai Aceh. Pers dimanfaatkan untuk mengatur siasat.

Pertengahan abad sembilan belas pers banyak mengkritik usaha perluasan kekuasaan Belanda di nusantara yang mengabaikan cara-cara beradab. Tinggal Aceh yang belum dikuasai.

harian Algemeen Dagblad van Nederland Indie, yang diasuh C Busken Huet sebagai redaktur kepala juga menyorot hal itu. Intinya Aceh harus dikuasai untuk kepentingan ekonomi Belanda.

Cut Nyak Meutia (II) Perempuan yang Dipuja Belanda


Cut Nyak Meutia
H C Zentgraaff penulis berkebangsaan Belanda sangat mengagumi perempuan Aceh dalam  tulisannya tentang perang Aceh. Cut Nyak Meutia salah satu dari sekian banyak wanita yang dipuja dalam bukunya.

H C Zentgraaff merupakan mantan serdadu Belanda yang dimasa pensiunnya beralih menjadi wartawan. Terakhir menjabat sebagai redaktur di surat kabar  Java Bode. Tulisan-tulisannya di surat kabar tersebut kerap “menyerang” pemerintah kolonial Belanda. Ia mengkritik kekerasan dan kebrutalan yang dilakukan oleh pasukan marsose.

Cut Ali, Panglima dalam Keghaiban

Cut Ali, Panglima dalam Keghaiban


Cut Ali salah seorang panglima dari pejuang Aceh, memiliki kemampuan ghaib dengan doa-doanya kepada Allah. Doa-doa religius yang menyelamatkanya dari serangkaian pertempuran. Ia sangat piawai memainkan kelewang.

Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi penyayang.
Allah adalah pelindung saya.
Tiada tuhan melainkan Allah,
Malaikat-malaikat Jibril, Mikail, dan israfil
Berada pada tanga kanan dan tangan kiri saya
Dimuka, di belakang, di atas, dan di bawah saya.

Kisah Isra’ Mi’raj

Kisah Isra’ Mi’raj

Peristiwa Isra’ Mi’raj adalah salah satu peristiwa yang agung dalam perjalanan hidup Nabi Muhammadshallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagian orang meyakini kisah yang menakjubkan ini terjadi pada Bulan Rajab. Benarkah demikian? Bagaimanakah cerita kisah ini? Kapan sebenarnya  terjadinya kisah ini? Bagaimana pula hukum merayakan perayaan Isra’ Mi’raj? Simak  pembahasannya dalam tulisan yang ringkas ini.

Ar Raniry di Taman Raja-raja

Syeikh Nuruddin Ar Raniry
Kebesaran Syeikh Nuruddin Ar Raniry, salah satunya terdapat dalam kitab Bustanussalatin. Kitab itu ditulis pada tahun 1637 M (1047 H), pada masa Kerajaan Aceh dipimpin Sultan Iskandar Thani.

Dalam kitab itu digambarkan keindahan Taman Ghairah, yakni taman para raja. Ar Raniry menulis. “Pada zaman bagindalah berbuat suatu bustan, yaitu kebun, terlalu indah-indah, kira-kira seribu depa luasnya. Maka ditanami berbagai bunga-bungaan dan aneka buah-buahan. Digelar Baginda bustan itu Taman Ghairah.”

Keindahan Taman Ghairah yang disebutkan dalam kitab Bustanussalatin, pernah distulis oleh Dr Hoesein Djajaninggrat pada tahun 1961 dalam bahasa Belanda, kemudian diterjemahkan oleh Aboe Bakar dan Ibrahim Alfian.

Sisa Penaklukan Van Daalen [Gayo Lues]

Sisa Penaklukan Van Daalen [Gayo Lues]

Gayo Lues memiliki sejarah panjang dengan beragam peristiwa. Berawal dari sebuah luhak hingga kabupaten. Penaklukan Van Daalen salah satu dari rangkaian sejarah negeri seribu bukit tersebut.


Pada masa Kerajaan Aceh di bawah pemerintahan Sultan Iskandar Muda, daerah Gayo dan Alas secara resmi dimasukkan dalam bagian Kerajaan Aceh. Gayo dan Alas waktu itu dibagi dalam beberapa daerah yang disebut Kejuruan. Kepada masing-masing kejuruan diberikan sebuah bawar, yakni pedang sejenis tongkat komando sebagai pengganti surat keputusan.

Penyerangan Belanda ke Kuta Gle, Batee Iliek

Pasukan Van Heutsz ketika menyerang Bate Iliek

Benteng Kuta Gle Batee Iliek menyisakan sejarah heroisme dan pengkhianatan. Kini terbengkalai di ujung timur jembatan Krueng Batee Iliek.



Monumen benteng Kuta Gle dibangun untuk mengenang para syuhada yang tewas mempertahankan kerajaan Aceh terhadap agresi Belanda. Monumen itu menyimpan  secuil kisah tentang keheroikan pejuang Aceh.
Pada masa pergolakan perang melawan Belanda di Batee Iliek terkenal seorang pemimpin pejuang Aceh, Panglima Said yang memimpin perjuangan melawan Belanda di Kuta Gle, Batee Iliek.

Penyerangan Meurandeh Paya

Cut Nyak Meutia

Keinginan Cut Nyak Meutia untuk ikut ke medan juang baru terwujud setelah menikah dengan Teuku Cut Muhammad (Teuku Chik Di Tunong). Bersama suami keduanya itu berbagai taktik perang dirancang. Penyerangan di Meurandeh Paya dikenang Belanda dalam laman-laman sejarahnya.


Nur St Iskandar dalam buku “Mutiara” terbitan Balai Pustaka, 1965 mengungkapkan, bersama suami keduanya itu, Cut Nyak Meutia menemukan kembali identitasnya sebagai pejuang sejati. “Wanita itu selalu mendampingi suaminya dalam setiap pertempuran dan penyerangan yang dilakukan terhadap Belanda.” Tulis Nur St Iskandar.

Wisata Budaya di Aceh Besar

Wisata Budaya di Aceh Besar

Kabupaten Aceh Besar merupakan salah satu daerah berperadaban di Provinsi Aceh. Beragam fragmentaria sejarah terekam pada jejak-jejaknya. Kini jejak itu menjadi togak untuk menelisik kembali masa lalu. Beberapa tonggak itu adalah:


Meuseum Cut Nyak Dhien

Cut Nyak Dhien merupakan salah seorang pahlawan nasional dari Aceh. Rumahnya di Desa Lampisang, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, kini telah dijadikan meseum. Rumah ini dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Besar. Hanya pondasinya saja yang masih asli. Selebihnya telah direnovasi tanpa merubah bentuk. Bangunan asli telah dibakar oleh pemerintah Kolonial Belanda pada masa perang. Di Meseum Cut Nyak Dhien berbagai benda sejarah disimpan.
Lamuri Sebuah Asal Mula

Lamuri Sebuah Asal Mula

Riwayat Aceh Besar tak lekang dari Lamuri, kota bandar Kerjaan Indra Purba sebelum kerajaan Aceh Darussalam terbentuk.


Kerajaan Lamuri dipimpin oleh raja-raja dari Dinasti Maharaja (Meurah) Syahir Dauliy. Orang luar (pendatang) menyebutkan dengan Lam Oerit atau Lamuri, terletak dekat Kampung Lam Krak, Kecamatan Suka Makmur sekarang (Teuku Iskandar menyebutkan Lamreh, dekat Krueng Raya).
Ratu Nahrasiyah, Keagungan Seorang Ratu

Ratu Nahrasiyah, Keagungan Seorang Ratu

Ratu Nahrasiyah merupakan salah satu ratu ternama di Kerajaan Samudera Pasai. Kegungannya tampak pada makamnya yang dibuat dari pualam penuh ukiran kaligrafi.


Prof. Dr. T. Ibrahim Alfian, MA dalam tulisannya di buku Wanita Utama Nusantara dalam Lintasan Sejarah” mengungkapkan bahwa Ratu Nahrasiyah merupakan seorang ratu yang menjadi pusat perhatian para ahli sejarah untuk menulisnya. Tak terkecuali Dr Cristian Snouck Hourgronje dari Belanda.
Indra Patra Sebuah Riwayat Patriotik

Indra Patra Sebuah Riwayat Patriotik

Benteng Indra Patra merupakan salah satu situs sejarah Aceh. Sampai kini masih banyak wisatawan lokal yang berkunjung ke daerah tersebut, meski kondisi benteng yang terletak di Desa Lamdong, Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar tersebut sudah sangat memprihatinkan.


Menuju ke lokasi benteng tidak lah begitu sulit, jika Anda berada di Banda Aceh, dapat mengendarai sepeda motor atau mobil kearah Krueng Raya melewati Ujong Batee, dan berhenti didesa Lamdong, selanjutnya papan penunjuk arah yang menjelaskan di mana lokasi benteng dapat memudahkan Anda ke sana.

Tipu Aceh ala Teuku Umar

Teuku Umar

Ia pernah dikecam karena membelot dari perjuangan rakyat Aceh dengan membantu Belanda. Ternyata apa yang dilakukannya hanyalah praktik tipu-tipu yang dikenal dengan tipu Aceh.


Teuku Umar lahir di Meulaboh, Aceh Barat pada tahun 1854. Ayahnya yang bernama Achmad Mahmud merupakan salah seorang Ulee Balang di Meulaboh. Masa kecilnya Teuku Umar dikenal sebagai anak yang nakal tapi cerdas. Dia sangat suka berkelahi dengan teman sepermainannya. Karena itu pula ia diangkat sebagai kepala kelompok anak muda di kampungnya.

Menginjak masa remaja sifat Teuku Umar mulai berubah. Wataknya yang keras membuat dirinya ingin terjun dalam kancah perang melawan Belanda. Padahal saat perang Aceh dengan Belanda meletus pada tahun 1873 Teuku Umar baru berusia 19 tahun. Karena usianya yang masih muda itu pula ia tidak diikutsertakan dalam perang, meski ia seorang ketua kelompok pemuda di daerah Daya, Meulaboh.

Teuku Nyak Arif (1899-1946) Dari Studiefond Hingga Voetbal Bond

Teuku Nyak Arif

Di bentaran Krueng Lamnyong, 66 tahun lalu jasad itu dikebumikan. Tepatnya 4 Mei 1946, Teuku Nyak Arif meninggal dunia. Ia yang kemudian digelar pahlawan nasional Indonesia melalui Keputusan Presiden RI Nomor 071/TK, tanggal 9 November 1974.


Teuku Nyak Arif dikenal sebagai nasionalis tulen. Dalam pidatonya pada Maret 1945, sebagaiWakil Ketua DPR seluruh Sumatera ia berujar. “Indonesia merdeka harus jadi tujuan hidup bersama.”

Menelisik lebih jauh ke belakang. Ia juga turut mendirikan “Taman Siswa” dan “Muhammadiyah”. Ia dikenal sebagai tokoh yang peduli pada pendidikan. Ia pun kemudian digelar sebagai Bapak Pendidikan Aceh.

Teuku Raja Sabi, Putra Raja Wali

Teuku Raja Sabi

Anak panglima perang Aceh itu digelari Belanda Putra Raja Wali. Darah Teungku Syik Di Tunong dan Cut Mutia yang mengalir dalam tubuhnya, menjadikannya sebagai spirit perjuangan bagi rakyat Aceh di Kereutoe.


Teungku Syik Di Tunong, bisa tersenyum saat dieksekuisi hukuman tembak mati oleh Belanda di Lhokseumawe. Panglima perang Aceh itu pergi dengan tenang setelah Cut Mutia, istrinya, bersedia dan bersumpah akan melaksanakan dua pesan terakhirnya, yakni menikah dengan Pang Nangroe, yang akan menggantikannya sebagai panglima perang melawan Belanda, dan membesarkan anaknya, Teungku Raja Sabi menjadi panglima perang yang tangguh.

Antara Indonesia, Aceh, dan Malaysia

Antara Indonesia, Aceh, dan Malaysia

Aceh laksana seorang gadis rupawan yang menjadi incaran banyak pemuda sejak dahulu kala. Walaupun telah lama dipinang oleh lelaki yang bernama Indonesia. Namun jalinan kasih indah yang pernah terjalin dengan Malaysia, ternyata tidak mudah untuk dilupakan hingga kini.

Umpama tersebut tidaklah berlebihan untuk di sanding dengan kondisi Provinsi Aceh hari ini. Panorama alam yang indah, adat istiadat dan budaya islam yang kental serta Sumber Daya Alam yang berlimpah ruah telah menyebabkan daerah ini menjadi rebutan dari dahulu kala.
Israk Mikraj dan Perubahan Sosial

Israk Mikraj dan Perubahan Sosial


MOMENTUM peringatan Israk dan Mikraj Nabi Muhammad SAW tiap tanggal 27 Rajab sudah banyak diperingati oleh kaum Muslim. Baik di tanah air maupun di berbagai negara bependuduk muslim lainnya. Sebuah peristiwa penting yang terjadi di dalam sejarah hidup Nabi Muhammad SAW, yaitu peristiwa diperjalankannya Beliau (israk) dari Masjid al Haram di Makkah menuju Masjid al Aqsa di Jerusalem. Lalu dilanjutkan perjalanan vertikal (mikraj) dari Qubbah As Sakhrah menuju ke Sidrat al Muntaha.



Jika kita melihat konteks sebelum peristiwa Israk dan Mikraj-nya, ketika itu Nabi Muhammad berada dalam situasi yang sangat sulit. Beliau di tinggalkan dua orang yang sangat beliau kasihi yakni isteri tercinta Khadijah dan paman beliau yang menjadi tembok dalam perjuangan menghadapi tekanan kafir Quraisy.

Adakah Kerajaan Lamuri?

Adakah Kerajaan Lamuri?


Pelestarian pusaka (warisan budaya), baik alam maupun budaya hingga saat ini belum dianggap sebagai hal penting. Ada berbagai alasan  yang dikemukakan, mulai dari anggapan bahwa pelestarian adalah antikemajuan hingga pada anggapan bahwa pelestarian tidak menguntungkan secara ekonomis. Dengan demikian, dianggap kecil kontribusinya bagi kesejahteraan masyarakat.  Akan tetapi, di beberapa negara maju, pelestarian warisan alam dan budaya, baik yang tangible (bendawi) maupun intangible (non-bendawi) justru memberikan kontribusi yang besar dalam pembangunan ekonomi masyarakatnya, seperti negara Perancis.



Aceh sebagai daerah yang memegang peranan penting dalam perjalanan sejarah di Nusantara, juga memiliki banyak aspek peninggalan sejarah dan kebudayaan, baik sebelum, selama, maupun  sesudah kesultanan Aceh. Satu di antara warisan sejarah Aceh adalah bekas kerajaan Lamuri, yang sekarang nasibnya terancam dipunahkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Fakta Mengenai Petir

Fakta Mengenai Petir


1. Kilatan petir memiliki energi yang sangat besar dibandingkan dengan seluruh pembangkit listrik di Amerika.

2. 100 watt bola lampu dapat dinyalakan oleh satu kilatan petir selama lebih dari tiga bulan.

Fakta-fakta Menakjubkan di Dunia

Fakta-fakta Menakjubkan di Dunia


Di abad ke 17, di Eropa dikenal tindak kejahatan penculikan anak-anak yang dilanjutkan dengan membentuk mereka menjadi makhluk aneh. Tindak kejahatan ini disebut Comprachicos , dimana anak-anak tadi dihambat pertumbuhannya dengan dipasangi topeng besi permanen atau dibentuk dengan sengaja untuk selanjutnya dijual kepada para bangsawan, sebagai mahluk langka.

The Man in the Iron Mask karya Alexander Dumas adalah gambaran tentang Comprachicos di masa itu dimana seorang anak diculik dan kemudian dipasangi topeng besi. Contoh lain pada The Man Who Laughs karya Victor Hugo, menceritakan tentang seorang anak yang selalu tersenyum karena wajahnya dibentuk demikian akibat Comprachicos.

10 Fakta Tentang Balap F1

10 Fakta Tentang Balap F1

1. Dalam 1 kali balapan seorang pembalap rata-rata kehilangan berat sebanyak 2 Kg. Jumlah ini bisa lebih jika balapan berlangsung pada sirkuit yang panas seperti Sepang, atau Bahrain. jadi bagi kalian  yang kelebihan berat badan bisa numpang mobil F1 ini saat balapan.

2. Untuk melakukan pengereman dari kecepatan 200km/jam sampai berhenti sempurna, mobil f1 membutuhkan jarak sampai 55 meter dan perlu waktu 2 detik. Hasilnya jika kamu yang ada di dalam kokpit itu kamu akan merasakan tekanan sebesar 5,6 G dan semua itu akan terasa kebanyakan di bagian pundak dan leher. sebagai contoh jika berat kamu adalah 70kg, maka saat pengereman leher kamu akan menopang berat sebesar 300an kg.

Fakta Mobil F1 (Formula One)

Fakta Mobil F1 (Formula One)

Formula 1 adalah balapan mobil terkenal di dunia yang berisi tentang hal tercanggih yang ada baik dalam hal teknologi maupun aspek lainnya. Sehingga jangan heran bila anda menemukan fakta-fakta menarik tentang Formula 1 yang mungkin akan membuat anda tercengang. Berikut ini adalah fakta-fakta mengenai F1:

1. Mobil F1 dapat melaju dari 0 hingga 160 km/jam dan kembali lagi ke 0 hanya dalam waktu 4 detik

2. Mesin F1 hanya bertahan untuk balapan selama 2 jam sebelum mesin tersebut meledak, untuk mobil pasaran biasanya dapat bertahan hingga 20 tahun
Bagaimana "Melawan" Psikosomatik?

Bagaimana "Melawan" Psikosomatik?

Pasien dengan gangguan psikosomatik dan segala gejala fisik yang dialami mereka sering menanyakan kepada saya bagaimana melawan psikosomatik ini. Pasien merasa keluhan-keluhan fisik yang tidak jelas sumbernya ini sulit dilawan dengan apapun juga.

Pikiran positif yang disarankan oleh banyak orang sering kali sulit diterapkan oleh pasien dan ini terkadang malah semakin membuat pasien merasa tertekan dan malah memperberat keluhannya.
Said Abdullah Di Meulek, Pengatur Administrasi Kerajaan Aceh

Said Abdullah Di Meulek, Pengatur Administrasi Kerajaan Aceh

Wazir Rama Setia atau Sekretaris Kerajaan merupakan jabatan sangat penting dalam Kerjaan Aceh. Ia yang mengatur administrasi kerajaan. Jabatan itu terakhir dipegang oleh Said Abdullah Di Meulek.

Sebagai sekretaris kerajaan, Said Abdullah Di Meulek bertugas menulis dan menyimpan surat-surat penting (sarakata) yang dikeluarkan oleh raja. Sarakata-sarakata tersebut diantaranya seperti sumpah dan khutbah kerajaan dalam menghadapi ancaman penyerangan Belanda. Para ulama, uleebalang dan seluruh rakyat Aceh diserukan untuk berjihat melawan agresi tersebut.

Pemberontakan Pandrah

Pemberontakan Pandrah

Di Pandrah pernah berkecamuk perang melawan Jepang, diteruskan ke Lheu Simpang, Jeunieb. 44 pejuang Aceh syahid dan dikuburkan dalam satu liang bersama.

Perang yang oleh T A Jacobi dalam buku Aceh dalam Perang Mempertahankan Kemerdekaan 1945-1949 dan Peranan Teuku Hamid Azwar Sebagai Pejuang terbitan Gramedia Pustaka Utama, Jakarta (2004) dalam tulisannya menginggung tentang pemberontakan Pandra tersebut. Peristiwa itu terjadi pada Kamis, 2 Mei 1945. Pada tengah malam itu, Teungku Pang Akob bersama 40 orang pasukannya dari Lheu Simpang, Jeunieb menyerbu tangsi militer Jepang di Pandrah.

Mangkatnya Sultan Aceh

Sultan Muhammad Daud Syah
Setelah dua kali melakukan agresi, Belanda dapat menguasai kediaman Sultan Aceh (Dalam). Karena wabah kolera Sultan Alaiddin Mahmudsyah mangkat. Dalam kecamuk perang kuburannya di Pagar Aye dibongkar dan dipindah ke Samahani.

Setelah menyatakan maklumat perang kepada kerajaan Aceh pada 26 Maret 1873, Belanda mengirim pasukannya ke Aceh untuk melakukan agresi. Mereka tiba di perairan Aceh pada 5 April 1873 dengan kekuatan enam kapal uap, dua kapal angkatan perang laut, lima kapal barkas, delapan kapal peronda, enam kapal pengangkut, dan lima kapal layar.


Sehari kemudian (6 April 1873) pasukan Belanda mendarat di Pante Ceureumen (sebelah timur Ulee Lheue) untuk melakukan pengintaian. Pendaratan tersebut gagal, karena mendapat perlawanan dari rakyat Aceh. Namun pada 8 April 1873 pasukan Belanda mendarat kembali di Pantai Ceuremen, dengan jumlah mencapai 3.198 prajurit bawahan, 168 perwira, di bawah pimpinan Mayor Jenderal JHR. Kohler. Perang sengit pun berlangsung.

Topeng Bisnis Investasi

Topeng Bisnis Investasi


Dalam berinvestasi, ada istilah high risk – high return atau semakin tinggi tingkat keuntungan yang akan diperoleh maka semakin tinggi pula risiko yang harus ditanggung, begitu pun sebaliknya low risk – low return.


Ungkapan itu bisa menjadi sinyal pula bagi para calon investor atau nasabah agar selalu cermat dan berhati-hati dalam menanamkan modalnya, jangan tergiur oleh suatu keuntungan yang sangat besar dalam tempo yang singkat, cepat dan sangat mudah.

Cangkang dan Etos Politik

Cangkang dan Etos Politik

Memberi uang dan kekuasaan kepada pemerintah, sama halnya dengan memberi wiski dan kunci mobil pada seorang remaja. Apa yang dikatakan oleh PJ O Rourke tersebut dalam Parliament of Whores, sedang terjadi di Aceh.

Konflik seputar Pemilihan Umum Kepala Derah (Pemilukada) Aceh beberapa waktui lalu sempat menyeret eksekutif dan legislatif Aceh berada pada sengketa politik yang “memuakkan”. Dibutuhkan etos politik keacehan untuk menyelesaikannya. Berbagai kepentingan ikut bermain dalam konflik ini, yang kemudian menyebabkan kebijakan yang dikeluarkan oleh keduanya (eksekutif dan legislatif) lebih kental nuansa politisnya tinimbang menyahuti keinginan rakyat banyak.
Asal Mula Daerah Pidie

Asal Mula Daerah Pidie

Selama ini kita mengetahui asal mula daerah Pidie sekarang adalah Kerajaan Poli atau Pedir, tapi ternyata jauh sebelumnya sudah ada Kerajaan Sama Indra sebagai cikal bakalnya.


Sebuah buku lama yang ditulis sejarawan M Junus Djamil yang disusun dengan ketikan mesin tik, mengungkapkan hal itu. Buku dengan judul “Silsilah Tawarick Radja-radja Kerajaan Aceh” Buku yang diterbitkan oleh Adjdam-I/Iskandar Muda tidak lagi jelas tahun penerbitnya. Tapi pada kata pengantar yang ditulis dengan ejaan lama oleh Perwira Adjudan Djendral Kodam-I/Iskandar Muda, T Muhammad Ali, tertera 21 Agustus 1968.
Aceh Sambut Gubernur Ke-23

Aceh Sambut Gubernur Ke-23

BANDA ACEH - Senin 25 Juni 2012, menjadi hari bersejarah bagi rakyat Aceh. Mendagri Gamawan Fauzi akan melantik pasangan dr Zaini Abdullah/Muzakir Manaf sebagai gubernur/wakil Gubernur Aceh periode 2012-2017 hasil Pilkada 9 April 2012 yang diusung Partai Aceh (PA).
Perempuan dalam Gerakan

Perempuan dalam Gerakan

Denyut politik di Aceh menjelang Pemilihan Kepala Pemerintahan Aceh (Gubernur) periode 2012-2017 kian terasa. Perempuan yang diharapkan hadir sebagai calon alternatif di tengah dominasi kaum pria. Aceh, Inggris dan Rusia punya sejarah tentang itu.

Namun, sampai pendaftaran calon gubernur ditutup. Tak ada satupun perempuan yang muncul sebagai calon gubernur Aceh. Padahal Hitung-hitungan kasar, perempuan merupakan pemilih terbesar di Aceh, jumlah mereka melebihi jumlah pemilih laki-laki. Kalau slogan lama “perempuan memilih perempuan” berlaku, maka sahlah Aceh dipimpin oleh gubernur perempuan, kalau calon dari kaum perempuan itu ada. Masalahnya, tidak ada kandidat calon gubernur Aceh dari kalangan perempuan.
Jejak Gayo di Pulo Puep Luengputu

Jejak Gayo di Pulo Puep Luengputu

Satu lagi bekas purba kala di Kabupaten Pidie Jaya menurut catatan H M Zainuddin ada di Gampong Pulo Puep, sekitar dua sampai tiga kilomter arah utara pasar Luengputu.


Di gampong itu juga ditemukan kuburan dengan batu nisan yang sama seperti ditemukan di makam raja raja Pasai dan makan di Keulibeut. Kuburan itu ditemukan di sebuah tempat yang dinamai Pulo Gayo. Pada tahun 1939 H M Zainuddin pernah melakukan penelitian lansung ke tempat itu. Ia mengaku penasaran mengapa tempat itu dinamai Pulo Gayo sementara umumnya orang mengetahuyi Gayo itu berada di Aceh bagian tengah.