Total Tayangan Halaman

Hak Cipta AcehSky (2012). Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Wisata Budaya di Aceh Besar

Kabupaten Aceh Besar merupakan salah satu daerah berperadaban di Provinsi Aceh. Beragam fragmentaria sejarah terekam pada jejak-jejaknya. Kini jejak itu menjadi togak untuk menelisik kembali masa lalu. Beberapa tonggak itu adalah:


Meuseum Cut Nyak Dhien

Cut Nyak Dhien merupakan salah seorang pahlawan nasional dari Aceh. Rumahnya di Desa Lampisang, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, kini telah dijadikan meseum. Rumah ini dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Besar. Hanya pondasinya saja yang masih asli. Selebihnya telah direnovasi tanpa merubah bentuk. Bangunan asli telah dibakar oleh pemerintah Kolonial Belanda pada masa perang. Di Meseum Cut Nyak Dhien berbagai benda sejarah disimpan.

Mesjid Indra Puri

Mesjid Indra Puri merupakan salah satu mesjid tertua di Aceh. Terletak sekitar 25 kilometer arah barat Kota Banda Aceh. Bangunan mesjid ini berdiri di atas tanah seluas 33.875 meter persegi, sekitar 150 meter dari tepi Krueng Aceh.

Benteng Indra Patra

Benteng Indra Patra terletak sekitar 19 kilometer arah timur Kota Banda Aceh ke Krueng Raya, Aceh Besar. Benteng ini merupakan salah satu benteng pertahanan Kerajaan Aceh dalam pertahanan perang melawan Belanda.

Makam Laksamana Malahayati

Laksana Malahayati merupakan admiral perempuan pertama di dunia. Ia memimpin angkatan laut Aceh dalam menghadapi Portugis dan Belanda yang ingin berkuasa terhadap Aceh. Makamnya terletak di atas bukit di Ujoeng Batee, Aceh Besar, sekitar 32 kilo meter arah timur Kota Banda Aceh ke Krueng Raya.

Perpustakaan Tanoh Abee

Perpustakaan ini terletak di Desa Tanoh Abee, Kecamatan Seulimum, Kabupaten Aceh Besar. Berbagai khazanah kuno tersimpan di perpustakaan ini. Perpustakaan ini berada dalam komplek pesantren Tgk Syik Tanoh Abee yang didirikan oleh keluarga Fairus. Pesantren ini mencapai klimaks kejayaannya pada masa pimpinan Syekh Abdul Wahab yang terkenal dengan sebutan Teungku Chik Tanoh Abee. Beliau meninggal pada tahun 1894 dan dimakamkan di Tanoh Abee. Pengumpukan naskah (manuskrip) Dayah Tanoh Abee telah dimulai sejak Syekh Abdul Rahim, kakek dari Syekh Abdul Wahab. Naskah yang terakhir ditulis pada masa Syekh Muhammad Sa’id, anak Syekh Abdul Wahab yang meninggal dunia pada tahun 1901 di Banda Aceh, dalam tahanan Belanda.[Iskandar Norman/pm]

Geografis Aceh Besar

Kabupaten Aceh Besar terletak antara Kota Banda Aceh, Kabupaten Pidie, dan Kabupaten Aceh Barat. Sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka dan Kota Banda Aceh, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Pidie, dan sebelah barat dengan Samudera Indonesia.

Secara geografis Kabupaten Aceh Besar memiliki luas wilayah 2.974,12 kilo meter bujur sangkar. Secara administrasif ditopang oleh 13 Kecamatan, yakni : Kecamatan Lhong, Lhoknga/Leupung, Indrapuri, Seulimum, Mesjid Raya, Darussalam, Kuta Baro, Montasik, Ingin Jaya, Suka Makmur, Darul Imarah, Peukan Bada, serta Kecamatan Pulo Aceh.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Sejarah Aceh dengan judul Wisata Budaya di Aceh Besar. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://acehsky.blogspot.com/2012/06/wisata-budaya-di-aceh-besar.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown - Jumat, 29 Juni 2012